You're Reading a Free Preview Pages 19 to 62 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 71 to 84 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 96 to 111 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 127 to 138 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 143 to 149 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 154 to 156 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 161 to 176 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 194 to 219 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 224 to 233 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 239 to 242 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 273 to 305 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 325 to 448 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 473 to 477 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 497 to 530 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 545 to 556 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Page 560 is not shown in this preview.
Setelah sukses dengan jaringan klinik rumah sunatan 38 cabang – seluruh Indonesia dan Mahdian klemnya, pria kelahiran Medan, 19 April 1976 ini kini fokus pada bidang kedokteran bedah saraf, serta intervensi nyeri dan tulang belakang. Selain tetap praktek di rumah sakit, dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, kini tengah mengembangkan kliniknya di Jakarta, dibantu rekan sejawat khusus menangani masalah nyeri dan tulang belakang. Menurutnya nyeri menjadi bagian yang menarik untuk didalami, berbagai metode intervensi telah ia kuasai mulai dari radio frekwensi hingga teknologi yang paling mutahir yakni endoskopi tulang belakang. Tak terhitung jumlah pasien nyeri yang ia tangani, dari metode yang paling sederhana hingga high tech seperti endoskopi. Meski diketahui hanya sedikit dokter di Indonesia yang mampu mengerjakan prosedur endoskopi tulang belakang ini, ia yakin kelak teknologi ini akan membawa perubahan besar dalam memperbaiki layanan kesehatan di Indonesia. Saat ini puluhan pasien Herniated Nucleus Pulposus HNP atau awam mengenalnya sebagai saraf terjepit sudah ia tangani dengan metode endoskopi. Pemulihan yang cepat dan hasil yang memuaskan bagi pasien serta minimnya komplikasi membuatnya bersemangat untuk terus membantu pasien. Meski sibuk, alumi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini tetap menyempatkan diri untuk berwisata bersama keluarga tercinta. Wisata dimaksud adalah wisata religi seperti umroh, bahkan dilakukannya hampir setiap tahun. Menurutnya dengan berwisata religi, selain mendapat penyegaran fisik, rohaninya juga menjadi lebih tenang. Selain umroh, ia juga menyempatkan diri berkunjung ke Pondok Pesantren Daarud Tauhid, Bandung, pimpinan KH Abdullah Gymnastiar Aa Gym. dr. Mahdian Nur Nasution, Pendidikan PPDU FK + thn FKUI, Lulus Tahun 2002 PPDS + thn FKUI Spes Bedah Saraf, Lulus Tahun 2008 Pelatihan Basic Surgical Skill, UK Royal College of Surgeon Jakarta Tahun 2004 Hands On Microscopic Animal Dissection, RSCM Tahun 2004 Skull Base Surgery, Prof Masaaki Usui ; RSCM Tahun 2005 Silent Mentor Program, hands on Cadaveric Dissection , Taiwan Tahun 2007 Training Interventional Pain Management di Kollombo India, Tahun 2010 Training FIPP Preperation di Chenai India Training Workshop Interventional Pain di Kuala Lumpur – Malaysia Tahun 2011 International Conference On Interventional Pain Management 2011 & FIPP Review course with cadaveric workshop Tahun 2011 Basic Interventional Pain Surabaya Tahun 2012 Advance Interventional Pain Surabaya Tahun 2013 Training Musculoskeletal Injection with US PUSKI Jakarta Tahun 2014 Training Recent Update Pain Management Interventional di Malaysia Tahun 201 Riwayat Pekerjaan Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Rumah Sakit Dwi Sri Kerawang Aktif di Rumah Sakit Hermina Bekasi Aktif di RSUD Pasar Minggu Aktif di Rumah Sakit Meilia Cibubur Owner Arfa Pain Clinic Owner Rumah Sunatan
Seperti yang dituturkan oleh dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS sebagai dokter ahli bedah syaraf berikut ini. "Manfaatnya selain tanpa nyeri, jelas lebih ke arah psikologis ya, kalau anak menangis saat hendak disunat maka akan timbul rasa trauma, mengapa? Kunjungi dokter saraf terdekat sesuai alamat yang dipilih. Selesai. 2. Cari Dokter Saraf Terdekat Lewat Google Maps. Cara kedua, kamu juga bisa menemukan lokasi prakterk dokter saraf terdekat melalui Google Maps lewat browser dan aplikasi. Jika mengguakan HP, kamu bisa menggunakan aplikasi Google Maps yang sudah terinstal. AzTnz.